Keadaan Iklim Indonesia


Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber daya alam. Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai negara tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata pun berkembang di sejumah wilayah seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan lain-lain sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit. Tuhan telah berikan pada kita semua berupa hutan, sungai, danau, gunung dan pegunungan yang tampak memesona. Ingatlah, keindahan tersebut tidak semua negara memilikinya. Banyak negara yang sebagian wilayahnya hanya berupa padang pasir, hamparan es, padang rumput, dan lain-lain.

Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna. Keadaan fisik wilayah terdiri atas keadaan iklim dan keadaan bentuk permukaan bumi (kondisi fisografis) yang kemudian akan menentukan jenis tanahnya. Sementara keadaan flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.

Keadaan Iklim Indonesia
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama. Cuaca adalah keadaan suhu udara, tekanan udara, curah hujan, angin, sinar matahari pada waktu dan tempat tertentu. Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim tropis. Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 18° C, yaitu sekitar 27° C. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau. Ciri daerah tropis lainnya adalah lama siang dan lama malam hampir sama yaitu sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam.
iklim
Keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut.
  1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
  2. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.
  3. Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.

Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua. Pada saat samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan samudra. Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya, samudra bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah udara dari samudra ke benua.

Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya corioli sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat. Gaya coriolis adalah gaya semu akibat pengaruh rotasi bumi sehingga angin seolah-olah dibelokkan ke arah kanan dari Belahan Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dari Belahan Bumi Selatan. Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia. 

Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia.

Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau.

Unsur-unsur Iklim
Walaupun cuaca dan iklim berbeda, tetapi unsur-unsur yang membentuknya adalah sama. Unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim adalah sebagi berikut

1.Penyinaran Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi sumber energi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan sudut datang sinar matahari.

2.Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka suhu udara semakin dingin. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer.

3.Kelembapan Udara (humidity)
Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah udara tersebut. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah higrometer.

4. Awan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.

5.Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain Gauge).

6.Angin
Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut anemometer.

Ciri-ciri Iklim Panas/Tropis
Letak astronomis indonesia terletak di antara 6° LU-11° LS dan 95° BT-141° BT sehingga Indonesia termasuk dalam iklim tropis. Berikut adalah karakteristik iklim tropis.
  1. Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20–23° C. bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
  2. Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1°C – 5°C, sedangkan amplitudo hariannya lebih besar.
  3. Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
  4. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
  5. Di pengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari yang menyebabkan peredaran pola angin sehingga terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
  6. Di beberapa pulau besar seperti sumatra, jawa, kalimantan, sulawesi, dan papua terdapat gunung-gunung yang tinggi sehingga memengaruhi variasi unsur iklim di setiap wilayahnya.
  7. Indonesia juga memiliki iklim tropis, hal ini di pengaruhi bentuk wilayah indonesia yang berupa kepulauan. Sebagian besar tanah daratan indonesia di kelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini lembab dan banyak mendatangkan hujan.

0 Response to "Keadaan Iklim Indonesia"

Post a Comment